Mengupas sayuran, baik organik maupun
non-organik, ternyata tidak selalu perlu dilakukan. Jika Anda sudah mencucinya
dengan benar, mengonsumsi sayuran beserta kulitnya justru baik.
Pasalnya, serat larut pada sebagian
besar sayuran terletak pada kulitnya. Perlu diketahui, sayur mengandung serat
larut dan serat tidak larut yang merupakan komponen penting dari diet sehat.
Rasa juga menjadi alasan tidak perlu
mengupas kulit. Mentimun, misalnya, terasa lebih hambar tanpa kulit hijaunya
yang renyah. Demikian pula kentang yang sangat lezat jika dipanggang bersama
dengan kulitnya.
Meski begitu, masih ada segelintir sayur
yang masih perlu dikupas. Misalnya beberapa jenis labu musim dingin seperti
kabocha dan kuri merah, akar seledri, serta kohlrabi yang memiliki kulit tebal
dan keras.
Pilihan tersebut juga tergantung pada
makanan apa yang hendak Anda siapkan. Jika Anda ingin mengolah kentang menjadi
kentang tumbuk yang lembut, mengupas kulitnya adalah opsi terbaik.
Mengupas kulit juga lebih baik jika Anda
menyiapkan menu wortel atau lobak kukus. Mengukus sayur bisa membuat bagian
kulit menebal meski wortel terasa sama dengan atau tanpa kulitnya yang sangat
tipis.
Beberapa sayuran tampak kotor meski
sudah dicuci berulang juga perlu dikupas. Jangan ragu pula mengupas sayur
apabila Anda mengkhawatirkan residu pestisida dan sisa lapisan lilin yang biasa
digunakan untuk melindungi sayuran.
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Mengupas Sayur, Perlukah? . Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://abrainy.blogspot.com/2016/06/mengupas-sayur-perlukah.html. Terimakasih atas perhatiannya.